IM

Gambar
Ku ceritakan lelaki yang ku kenal 3 tahun terakhir.. Im, panggilanku untuknya. Sosok lelaki hebat, kepribadian tegas namun layu terhadap perempuan.. Berjuang melewati waktu 3 tahun perkenalan bukanlah hal yang mudah, seringkali rasa ragu, cemburu, dan amarah bergemuruh. Bila rasa ragu menghampiri, kita saling menguatkan.Cemburu berkecamuk kita saling percaya. Dan Paling sering amarah dan kecewa bercampur aduk, membuatku ingin mengakhiri semuanya dengan segera. Sekali lagi im yang selalu mengalah, membujuk, dan membuatku tetap tinggal.. Pertama kalinya membuatku merasa berharga sebagai perempuan, masalah apapun yang dihadapi ketika rasanya ingin memutuskan, im tetap membujuk bahkan tersungkur membuatku tetap tinggal.. Melelehnyaaa uhhuk... Perempuan manapun diperlakukan lelaki ini sepertinya mungkin akan mencair, kayak es batu wkwk.. Hal palingku takjub ketika dirinya menceritakan tak pernah merasa menyukai perempuan dengan sungguh, katanya. Menceritakan masa lalu...

Titik awal menjadi lebih baik



22 tahun adalah titik awal untuk memulai menjadi manusia yang lebih dewasa dan semakin memperbaiki diri.

Terima kasih diri, untuk sang Maha cinta masih memberikan kesempatan pada diriku untuk menghirup udara hingga usia ini.
Terima kasih untuk keluarga yang hingga detik ini memberikan dukungan, tempat pulang, dan rasa aman untuk diri.
Terima kasih untuk teman-teman yang masih selalu ada, berusaha menasihati, memberikan masukan, dan tempat curhat pada hal-hal yang bersifat melukai.
Terima kasih untuk sosok laki-laki langka, hingga detik ini menjadi teman berbagi pengalaman, berkeluh kesah, memberikan dukungan, orang pertama yang menawarkan bantuan, dan teman diskusi.
Terima kasih untuk diri, yang sampai detik ini tangguh melewati badai kehidupan yang silih berganti.
Terima kasih pada kisah lama yang telah melukai, memberikan pelajaran berarti.

Terima kasih untuk segalanya apapun itu, sampai detik ini. Terima kasih..

28 November 1997

Komentar