Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

IM

Gambar
Ku ceritakan lelaki yang ku kenal 3 tahun terakhir.. Im, panggilanku untuknya. Sosok lelaki hebat, kepribadian tegas namun layu terhadap perempuan.. Berjuang melewati waktu 3 tahun perkenalan bukanlah hal yang mudah, seringkali rasa ragu, cemburu, dan amarah bergemuruh. Bila rasa ragu menghampiri, kita saling menguatkan.Cemburu berkecamuk kita saling percaya. Dan Paling sering amarah dan kecewa bercampur aduk, membuatku ingin mengakhiri semuanya dengan segera. Sekali lagi im yang selalu mengalah, membujuk, dan membuatku tetap tinggal.. Pertama kalinya membuatku merasa berharga sebagai perempuan, masalah apapun yang dihadapi ketika rasanya ingin memutuskan, im tetap membujuk bahkan tersungkur membuatku tetap tinggal.. Melelehnyaaa uhhuk... Perempuan manapun diperlakukan lelaki ini sepertinya mungkin akan mencair, kayak es batu wkwk.. Hal palingku takjub ketika dirinya menceritakan tak pernah merasa menyukai perempuan dengan sungguh, katanya. Menceritakan masa lalu

Dulu..

Gambar
Dulu..aku pikir hanya menutup rambut di kepala dengan kerudung, itu sudah cukup untuk berhijab. Ternyata masih belum sesuai syariat. Dulu..aku pikir yang penting shalat puasa dan berbakti pada orang tua sudah cukup untuk ibadah. Ternyata masih banyak sunnah yang harus di hidupkan. Dulu..aku berniat untuk tidak pacaran biar bisa berteman dengan siapa saja termasuk kebanyakan lelaki.Ternyata niat ku perlu diluruskan. Dulu..aku pikir hanya dengan membaca Al-Qur'an itu sudah cukup. Ternyata perlu untuk mengamalkannya. Dulu..iya dulu...aku benar-benar tenggelam dalam hiruk pikuk dunia tanpa memikirkan kehidupan yang kekal di akhirat. Dan sekarang mungkin terlihat sedikit berbeda yaa...hanya sedikit terlihat berbeda. Malah semakin khawatir, merasa diri sudah berhijrah padahal masih jalan di tempat.

Penantian

Ada luka yang mendewasakan, ada luka yang menguatkan. Tetapi tidak, dengan penantian. Menanti tidak mendewasakan, juga tidak menguatkan.   Menanti itu sakit..ya..sakit..  Karena akan selalu ada rindu yang mengusik setiap waktu, mengikuti arus penantian.. Juga selalu ada pengharapan diujungnya.. Berharap sesuatu yang diharapkan akan datang, atau sesuatu yg di harapkan terjadi.  Entah.. Berujung seperti apa.. Mungkin hanya satu yang kita dapatkan dalam sebuah penantian..  Yaitu SABAR..  Yaa...sebuah kata yang kadang orang juga mustahil untuk melakukannya. Meskipun bersabar itu hanya di peruntukkan orang-orang yang mau menerima keadaan. Maka tugas manusia hanyalah belajar...belajar akan sebuah kesabaran..yang didalamnya terdapat rasa harap, juga sebuah PENANTIAN :)

Tanyakan Padaku!

Sepintar apapun aku merencanakan tetap saja selalu teringat..tetap saja selalu merindu. Aku lelah seperti ini, tapi apalah daya ku setiap aku berusaha untuk memperbaiki, selalu saja ada kamu yang mematahkan. Aku muak! Entah dengan bagaimana aku melupakan mu! Kau yg aku sebut sebagai pencuri! Pencuri hati.. Ku mohon menjauh dari pikiranku... Menjaulah dari kehidupanku, aku tidak sanggup lagi menahan rindu yg membabi buta ini.. Haaahhh.... Tanyakan padaku, cara untuk tidak menyukai mu! Tanyakan padaku, cara untuk tidak memikirkan mu! Tanyakan padaku, cara untuk tidak mengingat mu! Haruskah selalu aku yang membabi buta seperti ini? Haruskah? Ini diluar kendali.. aku tak punya kekuatan lagi untuk menahan. Aku lemah pada perasaan.. sangat lemah.. Haruskah ku bunuh perasaan ini?