Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

IM

Gambar
Ku ceritakan lelaki yang ku kenal 3 tahun terakhir.. Im, panggilanku untuknya. Sosok lelaki hebat, kepribadian tegas namun layu terhadap perempuan.. Berjuang melewati waktu 3 tahun perkenalan bukanlah hal yang mudah, seringkali rasa ragu, cemburu, dan amarah bergemuruh. Bila rasa ragu menghampiri, kita saling menguatkan.Cemburu berkecamuk kita saling percaya. Dan Paling sering amarah dan kecewa bercampur aduk, membuatku ingin mengakhiri semuanya dengan segera. Sekali lagi im yang selalu mengalah, membujuk, dan membuatku tetap tinggal.. Pertama kalinya membuatku merasa berharga sebagai perempuan, masalah apapun yang dihadapi ketika rasanya ingin memutuskan, im tetap membujuk bahkan tersungkur membuatku tetap tinggal.. Melelehnyaaa uhhuk... Perempuan manapun diperlakukan lelaki ini sepertinya mungkin akan mencair, kayak es batu wkwk.. Hal palingku takjub ketika dirinya menceritakan tak pernah merasa menyukai perempuan dengan sungguh, katanya. Menceritakan masa lalu

Massenrempulu

Gambar
Ada satu kota. Penduduknya ramah-ramah. Diapit oleh pegunungan. Menjunjung tinggi kekeluargaan. Ialah enrekang. Salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan. Berada diantara kebudayaan Bugis, Mandar, dan Toraja. Penganut paham hidup sederhana. Bertani dan berdagang. Massenrempulu. Daerah pegunungan yang terdiri dari beberapa suku. Penduduknya santun. Cuacanya dingin selalu. Membuat tiap insan terkagum-kagum.. Dariku orang enrekang palsu :D

Sosok Pahlawan

Gambar
12 - 14 september 2019. Hari berkabung nasional. Gugurnya pahlawan,presiden era reformasi. Tokoh inspiratif. Julukan bapak teknologi. Bachruddin Jusuf Habibie. Kini ia telah pergi. Meninggalkan segudang prestasi. Meninggalkan jejak cinta suci. Juga bakti kepada negeri. Semoga Abadi. Untuk kami,selamat menanti. Jika diizikan bertemu kembali. Dikehidupan lain. Kami ingin memiliki sekali lagi.. Selamat jalan presiden inspiratif BJ. Habibie. Dariku Rakyat Biasa.

Riana dan balon

Gambar
Dia datang membawa hadiah berupa balon. Riana tidak bisa menerima. Riana bilang sudah cukup,karena ia punya banyak balon. Ada yg lepas, hilang, dan meletus dalam genggaman. Dia tetap ingin memberi. Walau dengan cara menunggu, katanya sampai riana bosan. Meski begitu balon tidak selalu dengan bentuk yang sama. Ada yang mengecil,meletus, bahkan terbang dan menghilang. Kata dia, meski tanpa balon dia tetap akan menunggu. Kata riana baiklah, selamat menunggu. "Bahkan sampai aku tak bisa membedakan mana balon dan bayangmu".