Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

IM

Gambar
Ku ceritakan lelaki yang ku kenal 3 tahun terakhir.. Im, panggilanku untuknya. Sosok lelaki hebat, kepribadian tegas namun layu terhadap perempuan.. Berjuang melewati waktu 3 tahun perkenalan bukanlah hal yang mudah, seringkali rasa ragu, cemburu, dan amarah bergemuruh. Bila rasa ragu menghampiri, kita saling menguatkan.Cemburu berkecamuk kita saling percaya. Dan Paling sering amarah dan kecewa bercampur aduk, membuatku ingin mengakhiri semuanya dengan segera. Sekali lagi im yang selalu mengalah, membujuk, dan membuatku tetap tinggal.. Pertama kalinya membuatku merasa berharga sebagai perempuan, masalah apapun yang dihadapi ketika rasanya ingin memutuskan, im tetap membujuk bahkan tersungkur membuatku tetap tinggal.. Melelehnyaaa uhhuk... Perempuan manapun diperlakukan lelaki ini sepertinya mungkin akan mencair, kayak es batu wkwk.. Hal palingku takjub ketika dirinya menceritakan tak pernah merasa menyukai perempuan dengan sungguh, katanya. Menceritakan masa lalu

Pengalaman Pertama sebagai Mahasiswa Baru di Fakultas Psikologi UNM

Ada banyak hal yang membuat saya terpesona dan tertarik untuk mempelajari studi atau ilmu psikologi, yang pertama yaitu saya tertarik karena studi ini karena mempelajari segala tentang manusia bukan hanya dalam hal kejiwaan melainkan segala aspek tentang manusia sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungan dengan alam sekitar dan pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan, pikiran, merasa, dan kehendak. Seperti juga pengalaman saya saat ingin masuk di fakultas psikologi universitas negeri Makassar, butuh proses panjang dan perjuangan yang tidak mudah. Berawal saat kelas 2 SMA saya dengan teman-teman saya sedang beristirahat dihalaman kelas, pada saat itu teman saya yang bernama lisa datang menghampiriku dan bercerita tentang masalah pribadinya. Dengan spontan saya memberinya motivasi untuk tetap bersabar dan tetap tenang menghadapi masalah, lalu dia mengatakan” kamu cocok menjadi seorang psikolog tutur bahasa mu mirip motivator