Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

IM

Gambar
Ku ceritakan lelaki yang ku kenal 3 tahun terakhir.. Im, panggilanku untuknya. Sosok lelaki hebat, kepribadian tegas namun layu terhadap perempuan.. Berjuang melewati waktu 3 tahun perkenalan bukanlah hal yang mudah, seringkali rasa ragu, cemburu, dan amarah bergemuruh. Bila rasa ragu menghampiri, kita saling menguatkan.Cemburu berkecamuk kita saling percaya. Dan Paling sering amarah dan kecewa bercampur aduk, membuatku ingin mengakhiri semuanya dengan segera. Sekali lagi im yang selalu mengalah, membujuk, dan membuatku tetap tinggal.. Pertama kalinya membuatku merasa berharga sebagai perempuan, masalah apapun yang dihadapi ketika rasanya ingin memutuskan, im tetap membujuk bahkan tersungkur membuatku tetap tinggal.. Melelehnyaaa uhhuk... Perempuan manapun diperlakukan lelaki ini sepertinya mungkin akan mencair, kayak es batu wkwk.. Hal palingku takjub ketika dirinya menceritakan tak pernah merasa menyukai perempuan dengan sungguh, katanya. Menceritakan masa lalu

Semesta-Mu

Gambar
Demi bumi, demi masa, demi matahari & bulan. Semua perumpamaan tercantum dalam kitab suci-Mu. Lantas adakah, kami mengingat nikmat-Mu? Bahkan kami tak jarang, perbuat kerusakan di Bumi-Mu. Merusak dan berbuat seenaknya di tanah milik-Mu. Sungguh, kami, kamu dan saya. Hanyalah manusia pendosa.

Kematian.

Pada setiap detik waktu. Mengingat kematian itu hal yang perlu. Bahwa, kehidupan dunia hanyalah senda gurau. Oh tuhan. Maka celakalah kami, yang pecinta dunia, pemburu dunia. Lantas tak sedikit pun kami mengingat bahwa, semua yang dilakukan, akan diperadilkan di hadapan-Mu kelak.

Mamak

🎶 Kasih ibu.. Kepada beta tak terhingga sepanjang masa.. hanya memberi, tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia. 🎶 Siapa yang tidak tau lagu itu, semenjak kanak-kanak tak jarang saya selalu mendengarnya. Dulu, saya hanya menyanyikannya tanpa tau memaknainya.  Entah kenapa, saya mengingat lagu itu pada saat hari-hari terpuruk yang saya lalui.. Hari dimana saya diselemuti rasa sakit. Perih.. sangat perih..  Tanpa ada yang mengetahui. Hanya keluarga yang selalu ada. Terkhusus ibuku, yang sering saya panggil mamak.  Dari situ saya baru menyadari bahwa kasih sayang ibu tidak terhingga, meskipun saya sdh dewasa sekalipun, ia masih menyayangi kami anak-anaknya dengan tulus. Oh tuhan celakalah kami, yang baru merasa, baru menyadari kasih sayangnya tiada tara. Terima kasih mamak.

Pergi.

Untuk kesekian kalinya.. lagi dan lagi.. Seperti ini.. Demi ibu pertiwi.. Meninggalkan lagi.. Di perbatasan sana, yang selalu mengusik.. Terima kasih.. Maaf, aku pergi..

Jodoh dalam penantian

Saat aku belum mengetahui hakikat jodoh, aku hanya berharap pada manusia-manusia pemberi harap. Namun yang ku dapat hanyalah sakit yang parah. Hidayah-Mu datang begitu cepat, hingga ku tau hakikat jodoh yang sebenarnya. Memperbaiki diri, berdoa, dan berikhtiar itulah yang saat ini ku kerjakan. Semoga engkau yang masih menjadi rahasia juga melakukan. Agar kelak kita menyatu dalam kiat cinta yang indah dalam penantian.

Untuk mu yang masih menjadi rahasia

Aku hampir lelah berharap akan adanya jodoh. Meski ku tau datangnya jodoh masih menjadi rahasia-Nya. Aku hanya pasrah akan takdir-Nya Untukmu yang masih menjadi rahasia... Teruslah memperbaiki diri. Seperti yang ku lakukan saat ini. Bersamamu kelak, mengisi hari. Tuk mencapai syurga-Nya diakhirat nanti

Barisan Pertama

Untukmu, yg berada di barisan pertama dalam snapgramku. Terima kasih, untukmu yang masih saja mengingatku. Terima kasih, untukmu yang masih saja meluangkan waktu mencariku. Terima kasih untukmu yang setia berada dalam instagramku. Melihat ceritaku dan kadang me-like postinganku. Terima kasih. Terima kasih..untukmu yang juga masih menjadi terindah.

Sajak pengagum

Sejuk hati melihat mu. Mengagungkan-Nya di depan sajadah mu. Mengucap kalimat-kalimat arab-Nya dengan merdu . Mengumandangkan panggilan-Nya dengan lantangmu. Menundukkan kepala ketika aku menatapmu. Oh sungguh aku mengagumi mu. Karena-Nya.