Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

IM

Gambar
Ku ceritakan lelaki yang ku kenal 3 tahun terakhir.. Im, panggilanku untuknya. Sosok lelaki hebat, kepribadian tegas namun layu terhadap perempuan.. Berjuang melewati waktu 3 tahun perkenalan bukanlah hal yang mudah, seringkali rasa ragu, cemburu, dan amarah bergemuruh. Bila rasa ragu menghampiri, kita saling menguatkan.Cemburu berkecamuk kita saling percaya. Dan Paling sering amarah dan kecewa bercampur aduk, membuatku ingin mengakhiri semuanya dengan segera. Sekali lagi im yang selalu mengalah, membujuk, dan membuatku tetap tinggal.. Pertama kalinya membuatku merasa berharga sebagai perempuan, masalah apapun yang dihadapi ketika rasanya ingin memutuskan, im tetap membujuk bahkan tersungkur membuatku tetap tinggal.. Melelehnyaaa uhhuk... Perempuan manapun diperlakukan lelaki ini sepertinya mungkin akan mencair, kayak es batu wkwk.. Hal palingku takjub ketika dirinya menceritakan tak pernah merasa menyukai perempuan dengan sungguh, katanya. Menceritakan masa lalu

Mamak

🎶 Kasih ibu.. Kepada beta tak terhingga sepanjang masa.. hanya memberi, tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia. 🎶 Siapa yang tidak tau lagu itu, semenjak kanak-kanak tak jarang saya selalu mendengarnya. Dulu, saya hanya menyanyikannya tanpa tau memaknainya.  Entah kenapa, saya mengingat lagu itu pada saat hari-hari terpuruk yang saya lalui.. Hari dimana saya diselemuti rasa sakit. Perih.. sangat perih..  Tanpa ada yang mengetahui. Hanya keluarga yang selalu ada. Terkhusus ibuku, yang sering saya panggil mamak.  Dari situ saya baru menyadari bahwa kasih sayang ibu tidak terhingga, meskipun saya sdh dewasa sekalipun, ia masih menyayangi kami anak-anaknya dengan tulus. Oh tuhan celakalah kami, yang baru merasa, baru menyadari kasih sayangnya tiada tara. Terima kasih mamak.