Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

IM

Gambar
Ku ceritakan lelaki yang ku kenal 3 tahun terakhir.. Im, panggilanku untuknya. Sosok lelaki hebat, kepribadian tegas namun layu terhadap perempuan.. Berjuang melewati waktu 3 tahun perkenalan bukanlah hal yang mudah, seringkali rasa ragu, cemburu, dan amarah bergemuruh. Bila rasa ragu menghampiri, kita saling menguatkan.Cemburu berkecamuk kita saling percaya. Dan Paling sering amarah dan kecewa bercampur aduk, membuatku ingin mengakhiri semuanya dengan segera. Sekali lagi im yang selalu mengalah, membujuk, dan membuatku tetap tinggal.. Pertama kalinya membuatku merasa berharga sebagai perempuan, masalah apapun yang dihadapi ketika rasanya ingin memutuskan, im tetap membujuk bahkan tersungkur membuatku tetap tinggal.. Melelehnyaaa uhhuk... Perempuan manapun diperlakukan lelaki ini sepertinya mungkin akan mencair, kayak es batu wkwk.. Hal palingku takjub ketika dirinya menceritakan tak pernah merasa menyukai perempuan dengan sungguh, katanya. Menceritakan masa lalu

Ibu..

Gambar
Ibu.. Setiap hari adalah kasih sayang untukmu. Indah matamu menggambarkan cinta dan teduh. Sejuta rindu dan peluk tersirat dalam kalbumu. Ibu. Katamu tidak ada yang namanya mantan anak. Sedalam apapun hatimu teriris oleh kata dan tabiat. Kasihmu tetap mengucur deras. Ibu.. Katamu tugasmu adalah memaafkan. Sederas apapun tetasan air mata. Seorang ibu tetap sabar dan menyayangi anak. Ibu. Tidak ada batasan dari kasih sayangmu. Maaf, kami masih selalu menggoreskan luka dihatimu. Maaf, kami belum bisa memberi apa yang engkau mau. Maaf, usaha kami belum mampu membagaiakan mu. Ibu. Hanya doa yang selalu kucurahkan pada tuhan. Agar kehidupanmu diberi kemudahan dan berkah. Berdoa agar diberi tempat terbaik disana. Disurga yang penuh keteduhan. Bersama ayah kelak. Selamat hari ibu, ibu..

Pilu

Gambar
Dulu. Ada anak perempuan dibelenggu ruang dan waktu. Kisah hubungan pilu. Pada lelaki yang memberikan harapan palsu. Dulu. Ada anak perempuan terjebak rindu. Kata-kata romantis jadi candu. Terbuai angan yang menipu. Dulu. Ada anak perempan yang tidak tahu. Dirinya diselingi dua sekaligus tulang rusuk. Menggebu ingin diabuk. Dulu. Ada anak perempuan menangis sendu. Mencoba mencerna dengan kalut. Bagai simponi indah menyayat kalbu. Dulu. Ada anak perempuan kembali tangguh. Dia mengerti dan menerima itu. Mulai merangkai kisah baru. Anak perempuan itu adalah aku.