IM

Gambar
Ku ceritakan lelaki yang ku kenal 3 tahun terakhir.. Im, panggilanku untuknya. Sosok lelaki hebat, kepribadian tegas namun layu terhadap perempuan.. Berjuang melewati waktu 3 tahun perkenalan bukanlah hal yang mudah, seringkali rasa ragu, cemburu, dan amarah bergemuruh. Bila rasa ragu menghampiri, kita saling menguatkan.Cemburu berkecamuk kita saling percaya. Dan Paling sering amarah dan kecewa bercampur aduk, membuatku ingin mengakhiri semuanya dengan segera. Sekali lagi im yang selalu mengalah, membujuk, dan membuatku tetap tinggal.. Pertama kalinya membuatku merasa berharga sebagai perempuan, masalah apapun yang dihadapi ketika rasanya ingin memutuskan, im tetap membujuk bahkan tersungkur membuatku tetap tinggal.. Melelehnyaaa uhhuk... Perempuan manapun diperlakukan lelaki ini sepertinya mungkin akan mencair, kayak es batu wkwk.. Hal palingku takjub ketika dirinya menceritakan tak pernah merasa menyukai perempuan dengan sungguh, katanya. Menceritakan masa lalu...

Sebuah novel "Ayah"

Satu lagi novel yang membuat butir-butir air dalam mataku jatuh. Novel "AYAH" oleh Andrea Hirata.
Berceritakan kisah seorang lelaki yang sangat mencintai seorang wanita "Marlena" yang memanggilnya purnama kedua belas. Bertahun-tahun dia menjaga cintanya dari SD hingga berakhir di lianglaha. Namun, marlena justru sebaliknya tak pernah terperih oleh cinta lelaki itu. Sebut saja sabari, ia memiliki karakter pantang menyerah, penurut , kuat dan seperti namanya, sabar.
Marlena dibesarkan oleh seorang ayah yang lugas juga tegas. Sikap marlena bisa dibilang sangat pembangkang, ia selalu keluar malam yang setiap malamnya di bawa oleh lelaki yang berbeda. Hingga suatu hari ayahnya, Markoni menemukan anaknya tengah hamil diluar nikah. Marah..sangat marah markoni kepada anaknya itu.
Sabari terusik akan berita itu. Hingga ia yang selalu mengiming-imingi untuk jadi pendamping marlena, kini terwujud. Ia rela bertanggung jawab menjadi ayah dari anak yang di kandung marlena tersebut. Marlena dan sabari pun menikah.
Setelah anak yang dikandung marlena lahir, sabari yang selalu merawatnya. Marlena semakin menjadi-jadi, ia jarang pulang sehari, seminggu, sebulan, bahkan setahun. Seperti namanya, ia tetaplah sabari yang selalu sabar menerima kenyataan. Ia tidak begitu sedih marlena pergi, asalkan tidak di pisahkan oleh anaknya, yang bernama zorro.
Zorro, di besarkan oleh sabari dengan kekayaan sastra yang di turunkan oleh ayahnya dulu, seorang guru bahasa indonesia. Ya..zorro di besarkan oleh puisi-puisi dan cerita yang dilanturkan sabari setiap malam menjelang tidur. Zorro sangat senang mendengar ayahnya berpuisi.
Hingga suatu hari marlena datang membawa seorang lelaki
Yang tentunya membuat hati seorang sabari sakit. Namun, itu tidak lebih sakit dibandingkan lena mengambil zorro darinya.
Hingga suatu hari, sabari membawa zorro ke suatu taman. Duduk di kursi yang indah pemandangan.. beberapa menit kemudia marlena datang bersama lelaki yang katanya org suaminya dan langsung merampas zorro dari gendongan sabari sambil bergunjing ria.
Hari-hari sabari yang dilalui tanpa zorro bagaikan raga tanpa jiwa. Sabari terasa sakit di pisahkan oleh anak yang selalu ia puisikan ketika menjelang tidur.
Pada intinya.. akhir dari novel tersebut sangatlah menguras hati alias sedih.. Betapa sakit sekaligus tegarnya seorang ayah (sabari) dipisahkan oleh zorro (anaknya ) dan betapa kuatnya ia mencari alamat marlena hingga diujung dunia sekalipun. Hingga akhirnya sabari dan zorro pun bertemu dan mereka bahagia bersama.

Komentar